Pengelola kepegawaian (HR) di bandar udara berfungsi sebagai jantung yang memompa sumber daya manusia untuk menjaga operasional bandara yang kompleks tetap berjalan lancar. Tugas mereka melampaui sekadar administrasi; mereka adalah arsitek tim yang kompeten.
Bagian teknik di bandar udara, khususnya di bawah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan, adalah "otak" yang merencanakan dan "jantung" yang memelihara seluruh infrastruktur penting. Tugas mereka jauh melampaui sekadar perbaikan; mereka adalah penjamin operasionalitas. Tim teknik bertanggung jawab penuh atas pengoperasian, perawatan, dan perbaikan semua fasilitas kritis. Ini mencakup fasilitas sisi udara (air side), seperti menjaga kondisi landasan pacu, taxiway, dan apron agar selalu mulus dan sesuai standar teknis. Di samping itu, mereka mengelola sistem elektronika, mekanikal, dan kelistrikan penerbangan—mulai dari sistem navigasi yang vital (yang membantu pilot mendarat), alat besar bandara, hingga pasokan listrik dan sistem pencahayaan di seluruh area.
Keamanan penerbangan, yang diwakili oleh para petugas Aviation Security (Avsec), adalah garis pertahanan pertama yang menjamin setiap penerbangan berjalan aman dari ancaman. Di bandar udara, peran mereka adalah menciptakan "pagar" keamanan yang berlapis.
Ketika berbicara tentang keselamatan penerbangan, tim Aircraft Rescue and Fire Fighting (ARFF) adalah tulang punggung operasional di bandar udara. Mereka adalah tim pemadam kebakaran khusus yang siaga penuh, ditempatkan di pos strategis dengan kendaraan khusus yang memiliki kecepatan respons yang luar biasa.